Ananda Donie | Bengkalis, Riau
JAKARTA [anandadonie.blogspot.com] - Pemadaman
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau yang menyebabkan kabut asap hingga ke Malaysia dan Singapura menyedot banyak dana. Pemerintah menganggarkan Rp100 miliar untuk operasi hujan buatan dan bom air untuk mematikan titik api.
"Empat bulan ini (Juni-Oktober) membutuhkan dana sekitar Rp100 miliar untuk operasi hujan buatan dan bom air. Bagaimanapun harus menggunakan bahan baku seperti garam dan untuk menyewa pesawat terbang," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono usai rapat koordinasi di Kementerian Kehutanan, Kamis (27/6/2013).
Agung mengatakan, untuk mengatasi Karhutla di Riau akan memakan waktu sekitar satu bulan. Pemadaman akan terus dilakukan melalui hujan buatan dan juga bom air. Selain itu juga pemadaman melalui jalur darat terus dilakukan. Menurutnya, hingga saat ini upaya pemadaman Karhutla telah menelan biaya Rp15 miliar hingga Rp20 miliar.
"Kita menekan adanya hotspot (titik panas) baru, ini harus kita maintenence karena kemungkinan Juni akan muncul hotspot baru," kata Agung seperti dilansir detikcom.
Ia menjelaskan, alat bom air disewa dari Rusia dan Korea. Menurutnya sudah ada tawaran dari negara lain untuk pemadaman kebakaran ini. Namun hingga kini Indonesia masih bisa menanganinya sendiri.
"Mereka menyurati KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) bahkan sudah ada tawaran dari Singapura untuk bantu Indonesia. Namun Indonesia masih mampu menyelesaikan sendiri," katanya.
Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan menyebut titik api di Riau sudah mulai berkurang. Sejak operasi pemadaman yang berlangsung dua hari terakhir, jumlah titik api kini dideteksi tinggal 50-60 dari lebih dari 200 titik yang sebelumnya didapati satelit Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (Fajar/MRNetwork)
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau yang menyebabkan kabut asap hingga ke Malaysia dan Singapura menyedot banyak dana. Pemerintah menganggarkan Rp100 miliar untuk operasi hujan buatan dan bom air untuk mematikan titik api.
"Empat bulan ini (Juni-Oktober) membutuhkan dana sekitar Rp100 miliar untuk operasi hujan buatan dan bom air. Bagaimanapun harus menggunakan bahan baku seperti garam dan untuk menyewa pesawat terbang," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono usai rapat koordinasi di Kementerian Kehutanan, Kamis (27/6/2013).
Agung mengatakan, untuk mengatasi Karhutla di Riau akan memakan waktu sekitar satu bulan. Pemadaman akan terus dilakukan melalui hujan buatan dan juga bom air. Selain itu juga pemadaman melalui jalur darat terus dilakukan. Menurutnya, hingga saat ini upaya pemadaman Karhutla telah menelan biaya Rp15 miliar hingga Rp20 miliar.
"Kita menekan adanya hotspot (titik panas) baru, ini harus kita maintenence karena kemungkinan Juni akan muncul hotspot baru," kata Agung seperti dilansir detikcom.
Ia menjelaskan, alat bom air disewa dari Rusia dan Korea. Menurutnya sudah ada tawaran dari negara lain untuk pemadaman kebakaran ini. Namun hingga kini Indonesia masih bisa menanganinya sendiri.
"Mereka menyurati KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) bahkan sudah ada tawaran dari Singapura untuk bantu Indonesia. Namun Indonesia masih mampu menyelesaikan sendiri," katanya.
Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan menyebut titik api di Riau sudah mulai berkurang. Sejak operasi pemadaman yang berlangsung dua hari terakhir, jumlah titik api kini dideteksi tinggal 50-60 dari lebih dari 200 titik yang sebelumnya didapati satelit Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (Fajar/MRNetwork)
Sumber : halloriau
Editor : Ananda Donie
Animasi|Artikel|Unik dan Menarik|Auto Text BB|Blog Code|Blog Info|Blog Tool|Cerita Rakyat|Cinema|
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Copyright © 2012 by Ananda Donie. All rights reserved
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Accept criticism and suggestions from friends for the perfection of this Blog.
Hopefully this article useful,
Thank you :)