Ananda Donie | Bengkalis, Riau
PELALAWAN [anandadonie.blogspot.com] - Jelang puasa di bulan Ramadhan 1434 Hijriah,
masyarakat Kabupaten Pelalawan, khususnya di Kecamatan Pelalawan menggelar prosesi adat Balimau Sultan di tepian Sungai Hulu Bandar, Kompleks Replika Istana Sayap, Rabu (3/7). Kegiatan balimau ini akan diteruskan ke daerah lainnya di Pelalawan yang kemudian akan ditutup dengan mandi Balimau Potang Mogang atau Balimau Kasai.
Kegiatan mandi balimau ini, selain sebagai wujud menjaga dan melestarikan budaya, juga adalah tradisi turun-menurun yang harus terus terpelihara.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Balimau Sultan, HT Ubaidillah, menjelaskan bahwa prosesi adat mandi Balimau Sultan yang dilakukan tiap jelang Ramadhan ini merupakan amanah terdahulu untuk terus diwariskan kepada anak cucu.
"Pada zaman terdahulu acara belimau kasai selalu dilaksanakan oleh keluarga kerajaan secara turun temurun, sebagai tanda akan memasuki bulan suci Ramadhan," ungkapnya.
Lebih Jauh Ubaidillah mengatakan, mandi belimau merupakan acara adat menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, dimana kegiatan belimau diwujudkan dengan ritual mandi sebagai bentuk penyucian diri dalam menyambut datangnya puasa.
Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Pelalawa, H Edi Sabli, menyampaikan Pelalawan merupakan satu-satunya Istana yang memiliki sultan.
"Melalui acara ini semoga bisa terjalin tali silahturahmi dan bisa mempertahankan adat budaya yang ada saat ini, selain itu kegiatan ini merupakan khasanah budaya yang bisa disuguhkan kepada dunia dalam rangka memperkenalkan wisata didaeah ini," terangnya.
Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, dalam pembagunan adat dan budaya di kabupaten Pelalawan cukup terkenal. "Banyak iven yang telah diikuti oleh Kabupaten Pelalawan diluar negeri melalui kegiatan budaya, ini merupakan salah satu promosi wisata budaya kita keluar negeri," ungkapnya.
Dan dalam persaingan global saat ini, sambung Bupati Kabupaten Pelalawan harus siap dengan persaingan wisata dan budaya selain sumber daya manusianya.
"Kekayaan budaya yang ada jangan sampai terlupakan, ini lah salah satu kekayaan kita yang patut kita banggakan ke dunia luar, pertahankan budaya dan adat istiadat yang ada saat ini," harapnya.(andy/MRnetwork)
masyarakat Kabupaten Pelalawan, khususnya di Kecamatan Pelalawan menggelar prosesi adat Balimau Sultan di tepian Sungai Hulu Bandar, Kompleks Replika Istana Sayap, Rabu (3/7). Kegiatan balimau ini akan diteruskan ke daerah lainnya di Pelalawan yang kemudian akan ditutup dengan mandi Balimau Potang Mogang atau Balimau Kasai.
Kegiatan mandi balimau ini, selain sebagai wujud menjaga dan melestarikan budaya, juga adalah tradisi turun-menurun yang harus terus terpelihara.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Balimau Sultan, HT Ubaidillah, menjelaskan bahwa prosesi adat mandi Balimau Sultan yang dilakukan tiap jelang Ramadhan ini merupakan amanah terdahulu untuk terus diwariskan kepada anak cucu.
"Pada zaman terdahulu acara belimau kasai selalu dilaksanakan oleh keluarga kerajaan secara turun temurun, sebagai tanda akan memasuki bulan suci Ramadhan," ungkapnya.
Lebih Jauh Ubaidillah mengatakan, mandi belimau merupakan acara adat menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, dimana kegiatan belimau diwujudkan dengan ritual mandi sebagai bentuk penyucian diri dalam menyambut datangnya puasa.
Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Pelalawa, H Edi Sabli, menyampaikan Pelalawan merupakan satu-satunya Istana yang memiliki sultan.
"Melalui acara ini semoga bisa terjalin tali silahturahmi dan bisa mempertahankan adat budaya yang ada saat ini, selain itu kegiatan ini merupakan khasanah budaya yang bisa disuguhkan kepada dunia dalam rangka memperkenalkan wisata didaeah ini," terangnya.
Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, dalam pembagunan adat dan budaya di kabupaten Pelalawan cukup terkenal. "Banyak iven yang telah diikuti oleh Kabupaten Pelalawan diluar negeri melalui kegiatan budaya, ini merupakan salah satu promosi wisata budaya kita keluar negeri," ungkapnya.
Dan dalam persaingan global saat ini, sambung Bupati Kabupaten Pelalawan harus siap dengan persaingan wisata dan budaya selain sumber daya manusianya.
"Kekayaan budaya yang ada jangan sampai terlupakan, ini lah salah satu kekayaan kita yang patut kita banggakan ke dunia luar, pertahankan budaya dan adat istiadat yang ada saat ini," harapnya.(andy/MRnetwork)
Sumber : halloriau
Editor : Ananda Donie
Animasi|Artikel|Unik dan Menarik|Auto Text BB|Blog Code|Blog Info|Blog Tool|Cerita Rakyat|Cinema|
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Copyright © 2012 by Ananda Donie. All rights reserved
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Accept criticism and suggestions from friends for the perfection of this Blog.
Hopefully this article useful,
Thank you :)