Unlock Blog / Website Using Free Proxy
URL :
« »
« »
« »
Kesempurnaan adalah kesederhanaan yang selalu di syukuri ~ @MotivatorSuper

Kamis, 20 Juni 2013

Konsultan: Proyek Ini Tanpa RISPAM


Ananda Donie | Bengkalis, Riau


BENGKALIS [anandadonie.blogspot.com] - Proyek
pembangunan waduk penampung air baku PDAM Bengkalis di Kecamatan Mandau seluas 20 hektar dari cadangan lahan 25 hektar, ternyata tak jelas. Sebab, baik Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkalis, Elmi Faisal selaku pemilik proyek maupun Direktur PDAM Bengkalis, Nova Novianti selaku pengguna nantinya tak mengetahui dimana letak dibangunnya waduk seluas 20 hektar tersebut.

Sementara anggaran untuk membangun jaringan pipa dan waduk sudah dianggarkan di APBD Bengkalis 2013 sebesar Rp64 miliar. Direktur PDAM Bengkalis, Nova Novianti ketika di konfirmasi mengakui bahwa pihaknya belum mengetahui dengan pasti posisi
lahan yang akan dibebaskan untuk waduk tersebut. Menurut Nova masalah lokasi lahan waduk sudah diserahkan kepada konsultan.

Demikian juga dengan Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Bengkalis, Elmi Faisal beberapa hari lalu juga mengaku belum mengetahui posisi lahan untuk waduk tersebut. Menurut Elmi, penetapan waduk tersebut dilakukan oleh gubernur. Setelah ditetapkan, Pemkab Bengkalis baru akan melakukan pembebasan lahan.

Sementara itu, Ketua Komite Sarana dan Prasarana Kamar Dagang dan Industri Bengkalis, Reza Alfian ketika diminta komentarnya mengatakan, sebelum membangun waduk terlebih dahulu harus dilakukan studi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM).

Dalam studi ini semuanya akan dihitung, mulai dari nilai investasi untuk membuat Rispam, Dalam studi ini juga dilakukan responden kepada masyarakat tertanng kebutuhan air, kulitas air dan harga perliter yang mereka beli.

Selain itu, juga dihitung berapa harga lahan yang akan dibebaskan, kepemilikan lahan termasuk siapa yang akan mengelola waduk, baru kemudian dana untuk membangun waduk dianggarkan.

"Setelah waduk dibangun, akan ditetapkan siapa pengelolanya, apakah Pemda, BUMD atau masyarakat. Dalam studi itu dijelaskan," kata Reza.

Reza menduga proyek PDAM tersebut tanpa Rispam, karena saat ini Rispam senilai Rp1,2 miliar itu baru dalam proses lelang di kelompok kerja 3, ULP Bengkalis.

Menurut Reza yang berprofesi sebagai konsultan perencana, tahun anggaran 2012 lalu ia diminta oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bengkalis membuat kerangka ajuan kerja (KAK) studi Rispam PDAM Bengkalis senilai rp1,2 miliar. Namun, gagal
dilelang.

"Proyek waduk itu tanpa studi perencanaan induk sistem pengelolaan air minum. Karena saya yang membuatkan KAK nya," kata Reza.

Selain itu, ungkapnya, jika proyek itu sesuai aturan main, yakni didahului dengan studi Rispam, Pemkab bisa mengajukan pembiayaan proyek tersebut ke pusat agar dibangun dengan anggaran APBN. Namun, karena tanpa studi dan perencanaan induk akhirnya proyek itu menjadi beban APBD.

"Ini kesannya orientasinya proyek. Padahal di pusat anggaran untuk air minum ini besar. Harusnya kita mengejar APBN, bukan APBD,'' ujar Reza. (Alfisnardo)


Sumber : halloriau
Editor   : Ananda Donie 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Accept criticism and suggestions from friends for the perfection of this Blog.
Hopefully this article useful,
Thank you :)

Berlangganan via Email


Powered by Ananda Donie
Recent Comment
Open Cbox
© Copyright 2013 Ananda Donie
AWAS!!! Jangan kotori perjuangan para pahlawan dengan korupsi. Selamat HARI PAHLAWAN NASIONAL