Ananda Donie | Bengkalis, Riau
BUKITBATU [anandadonie.blogspot.com] - Kebakaran hutan
dan lahan (karhutla) di tiga desa di kecamatan Bukitbatu sampai dengan Senin (17/6/2013) terus meluas. Petugas pemadam kebakaran yang didatangkan dari berbagai tempat mulai kewalahan memadamkan api diatas lahan gambut tebal.
Perkiraan sementara sampai kemarin, total luas lahan yang terbakar terus bertambah dalam skala ratusan hektar, dikarenakan angin kencang dalam dua hari terakhir membuat api menyebar di dalam lahan gambut. Tidak hanya itu, lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) jenis akasia milik PT.Mapala Rabda (Sinar Mas Forestry) juga ikut terbakar walau belum terlalu luas.
Di Kecamatan Bukit Batu sendiri, pemerintah Kecamatan meminta masyarakat waspada dari berbagai kemungkinan dampak buruk karhutla. Udara pekat yang diselimuti kabut asap tebal masih menutupi seluruh kawasan di Kabupaten Bengkalis, dan Bukit Batu termasuk yang terparah terkena dampak karhutla.
"Kita sudah bagikan masker ke masyarakat melalui UPTD Kesehatan di Sungai Pakning. Disamping itu, kepada kepala desa juga sudah diinstruksikan untuk mengirimkan tim pemadam kebakaran mereka yaitu amsyarakat peduli api (MPA) ke lokasi kebakaran bersama tim pemadam kebakaran lainnya,"ungkap M.Fadlul Wajidi, Camat Bukit Batu, Senin (17/6/2013).
Disampaikan camat, karhutla yang terjadi kali ini cukup besar, karena berada di lokasi yang sulit dijangkau petugas. Disamping itu angin kencang membuat api terus bergerak membakar lahan-lahan kosong ataupun kebun serta HTI disekitarnya.
"Kepada masyarakat kita imbau untuk menjaga kondisi kesehatan, terutama anak-anak yang rentan terserang penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA)," imbau Fadlul.
Pihak PT.Mapala Rabda sendiri melalui Kepala Humas Syaifuddin mengemukakan bahwa karhutla yang terjadi di desa Tanjung Leban sudah merembet masuk ke lokasi HTI perusahaan pensuplay bahan baku bubur kertas tersebut. Sudah ada beberapa petak lokasi tanaman akasia yang dibakar si jago merah.
"Lokasi terjadinya karhutla sendiri cukup jauh, sulit dijangkau. Apalagi sekarang ini kebakaran yang terjadi cukup merata, mulai dari tepi jalan raya Dumai-Pakning sampai ke lokasi yang tidak bisa dilewati kendaraan. Beberapa petak lokasi HTI kita juga sudah ada yang terbakar," jabar Syaifuddin.
Disinggung soal langkah antisipasi, ia menyebutkan sebanyak 100 petugas regu pemadam kebakaran (regdam) PT.Mapala Rabda sudah dikerahkan ke lokasi kebakaran. Hanya saja karena medannya sulit dijangkau membuat pemadaman belum maksimal, ditambah angin kencang.
"Selain menurunkan 100 orang regdam, kita juga coba upayakan pemadaman dari udara melalui helikopter. Tetapi mengingat tebalnya kabut asap sangat tidak memungkinkan dilakukannya penerbangan oleh helikopter, karena beresiko,"ujar Syaifuddin menjelaskan.
Pelaksana Tugas (Plt) kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Ja'afar Arif dari lokasi kebakaran di Tanjung Leban mengakui kesulitan melakukan pemadaman. Bahkan sekitar 300-an personil dari BPBD-Damkar, MPA, Pt.Mapala rabda maupun dari Pemprov Riau sudah diturunkan, kebakaran terus meluas.
"Api terus merembet kemana-mana sejak dua hari terakhir ditiup angin. Petugas yang ada di lapangan kewalahan melakukan pemadaman, karena sering terjebak dalam kabut asap tebal di lokasi pemadaman,"ulas Ja'afar.
Ditambahnya lagi, soal luas lahan yang terbakar terus bertambah. Diibaratkannya, api yang membakar lahan seperti mati satu tumbuh seribu. Namun secara global sejak Maret lalu, luas lahan yang terbakar tidak kurangd ari 2500 hektar, baik itu milik masyarakat, perusahaan perkebunan kelapa swit serta lahan HTI.(Alfisnardo)
dan lahan (karhutla) di tiga desa di kecamatan Bukitbatu sampai dengan Senin (17/6/2013) terus meluas. Petugas pemadam kebakaran yang didatangkan dari berbagai tempat mulai kewalahan memadamkan api diatas lahan gambut tebal.
Perkiraan sementara sampai kemarin, total luas lahan yang terbakar terus bertambah dalam skala ratusan hektar, dikarenakan angin kencang dalam dua hari terakhir membuat api menyebar di dalam lahan gambut. Tidak hanya itu, lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) jenis akasia milik PT.Mapala Rabda (Sinar Mas Forestry) juga ikut terbakar walau belum terlalu luas.
Di Kecamatan Bukit Batu sendiri, pemerintah Kecamatan meminta masyarakat waspada dari berbagai kemungkinan dampak buruk karhutla. Udara pekat yang diselimuti kabut asap tebal masih menutupi seluruh kawasan di Kabupaten Bengkalis, dan Bukit Batu termasuk yang terparah terkena dampak karhutla.
"Kita sudah bagikan masker ke masyarakat melalui UPTD Kesehatan di Sungai Pakning. Disamping itu, kepada kepala desa juga sudah diinstruksikan untuk mengirimkan tim pemadam kebakaran mereka yaitu amsyarakat peduli api (MPA) ke lokasi kebakaran bersama tim pemadam kebakaran lainnya,"ungkap M.Fadlul Wajidi, Camat Bukit Batu, Senin (17/6/2013).
Disampaikan camat, karhutla yang terjadi kali ini cukup besar, karena berada di lokasi yang sulit dijangkau petugas. Disamping itu angin kencang membuat api terus bergerak membakar lahan-lahan kosong ataupun kebun serta HTI disekitarnya.
"Kepada masyarakat kita imbau untuk menjaga kondisi kesehatan, terutama anak-anak yang rentan terserang penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA)," imbau Fadlul.
Pihak PT.Mapala Rabda sendiri melalui Kepala Humas Syaifuddin mengemukakan bahwa karhutla yang terjadi di desa Tanjung Leban sudah merembet masuk ke lokasi HTI perusahaan pensuplay bahan baku bubur kertas tersebut. Sudah ada beberapa petak lokasi tanaman akasia yang dibakar si jago merah.
"Lokasi terjadinya karhutla sendiri cukup jauh, sulit dijangkau. Apalagi sekarang ini kebakaran yang terjadi cukup merata, mulai dari tepi jalan raya Dumai-Pakning sampai ke lokasi yang tidak bisa dilewati kendaraan. Beberapa petak lokasi HTI kita juga sudah ada yang terbakar," jabar Syaifuddin.
Disinggung soal langkah antisipasi, ia menyebutkan sebanyak 100 petugas regu pemadam kebakaran (regdam) PT.Mapala Rabda sudah dikerahkan ke lokasi kebakaran. Hanya saja karena medannya sulit dijangkau membuat pemadaman belum maksimal, ditambah angin kencang.
"Selain menurunkan 100 orang regdam, kita juga coba upayakan pemadaman dari udara melalui helikopter. Tetapi mengingat tebalnya kabut asap sangat tidak memungkinkan dilakukannya penerbangan oleh helikopter, karena beresiko,"ujar Syaifuddin menjelaskan.
Pelaksana Tugas (Plt) kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Ja'afar Arif dari lokasi kebakaran di Tanjung Leban mengakui kesulitan melakukan pemadaman. Bahkan sekitar 300-an personil dari BPBD-Damkar, MPA, Pt.Mapala rabda maupun dari Pemprov Riau sudah diturunkan, kebakaran terus meluas.
"Api terus merembet kemana-mana sejak dua hari terakhir ditiup angin. Petugas yang ada di lapangan kewalahan melakukan pemadaman, karena sering terjebak dalam kabut asap tebal di lokasi pemadaman,"ulas Ja'afar.
Ditambahnya lagi, soal luas lahan yang terbakar terus bertambah. Diibaratkannya, api yang membakar lahan seperti mati satu tumbuh seribu. Namun secara global sejak Maret lalu, luas lahan yang terbakar tidak kurangd ari 2500 hektar, baik itu milik masyarakat, perusahaan perkebunan kelapa swit serta lahan HTI.(Alfisnardo)
Sumber : halloriau
Editor : Ananda Donie
Animasi|Artikel|Unik dan Menarik|Auto Text BB|Blog Code|Blog Info|Blog Tool|Cerita Rakyat|Cinema|
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Copyright © 2012 by Ananda Donie. All rights reserved
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Accept criticism and suggestions from friends for the perfection of this Blog.
Hopefully this article useful,
Thank you :)