Ananda Donie | Bengkalis, Riau
BENGKALIS [anandadonie.blogspot.com] - Kebakaran hutan
dan lahan di Kabupaten Bengkalis semakin meluas. akibatnya jarak pandang menjadi terbatas, dan sebagian nelayan di negeri junjungan ini enggan 'melaut'.
Informasi yang dirangkum halloriau.com dari sejumlah nelayan menyebutkan, aktifitas melaut terpaksa mereka kurangi terutama pada malam hari. Kalau biasanya mereka melaut pada siang dan malam hari, sekarang dengan kondisi kabut asap yang tebal, hanya beraktifitas pada siang hari.
"Luar biasa kabutnya kalau di laut. Terpaksa hanya meraba-raba melihat Pulau Bengkalis itu siang hari. Kalau malam hari langsung tak terlihat,"ujar Ahmad, nelayan dari Desa Jangkang, Kecamatan Bantan Bengkalis, Senin (17/6/2013)
Hal senada diungkapkan Rahmat, nelayan asal Bengkalis. Dikatakannya, walau kabut asap baru terjadi dalam hitungan hari, namun hal itu sudah cukup mengganggu. Bahkan pria yang sudah belasan tahun jadi nelayan ini mengaku kalau pendapatannya dari menangkap ikan sudah menurun.
"Karena jarang melaut jadi hasil tangkapanpun berkurang. Mudah-mudahan kabut asap ini bisa segera diatasi,"harapnya.
Sementara itu, kondisi kebakaran lahan gambut di Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis terus meluas dari sebelumnya. Bahkan, diperkirakan hanya sekitar 500 meter menuju Jalan Raya Sungai Pakning-Dumai di Desa Sepahat.
Diinformasikan, salah satu perusahaan yang mencoba melakukan pemadaman api dari udara menggunakan helikopter, cukup kesulitan karena kondisi asap sangat tebal. Sehingga langkah tersebut dibatalkan demi keselamatan penerbangan.
"Dari perusahaan ada yang mencoba membantu memadamkan api dari udara tetapi harus dibatalkan karena asapnya cukup tebal dan membahayakan. Kemudian ada warga yang tinggal dibedeng dan pondok perkebunan juga terpaksa mengungsi," ungkap Kepala Bidang Pemadam Kebakaran BPBD-Damkar Kabupaten Bengkalis, Suiswanto (zulkarnaen/MRnetwork)
dan lahan di Kabupaten Bengkalis semakin meluas. akibatnya jarak pandang menjadi terbatas, dan sebagian nelayan di negeri junjungan ini enggan 'melaut'.
Informasi yang dirangkum halloriau.com dari sejumlah nelayan menyebutkan, aktifitas melaut terpaksa mereka kurangi terutama pada malam hari. Kalau biasanya mereka melaut pada siang dan malam hari, sekarang dengan kondisi kabut asap yang tebal, hanya beraktifitas pada siang hari.
"Luar biasa kabutnya kalau di laut. Terpaksa hanya meraba-raba melihat Pulau Bengkalis itu siang hari. Kalau malam hari langsung tak terlihat,"ujar Ahmad, nelayan dari Desa Jangkang, Kecamatan Bantan Bengkalis, Senin (17/6/2013)
Hal senada diungkapkan Rahmat, nelayan asal Bengkalis. Dikatakannya, walau kabut asap baru terjadi dalam hitungan hari, namun hal itu sudah cukup mengganggu. Bahkan pria yang sudah belasan tahun jadi nelayan ini mengaku kalau pendapatannya dari menangkap ikan sudah menurun.
"Karena jarang melaut jadi hasil tangkapanpun berkurang. Mudah-mudahan kabut asap ini bisa segera diatasi,"harapnya.
Sementara itu, kondisi kebakaran lahan gambut di Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis terus meluas dari sebelumnya. Bahkan, diperkirakan hanya sekitar 500 meter menuju Jalan Raya Sungai Pakning-Dumai di Desa Sepahat.
Diinformasikan, salah satu perusahaan yang mencoba melakukan pemadaman api dari udara menggunakan helikopter, cukup kesulitan karena kondisi asap sangat tebal. Sehingga langkah tersebut dibatalkan demi keselamatan penerbangan.
"Dari perusahaan ada yang mencoba membantu memadamkan api dari udara tetapi harus dibatalkan karena asapnya cukup tebal dan membahayakan. Kemudian ada warga yang tinggal dibedeng dan pondok perkebunan juga terpaksa mengungsi," ungkap Kepala Bidang Pemadam Kebakaran BPBD-Damkar Kabupaten Bengkalis, Suiswanto (zulkarnaen/MRnetwork)
Sumber : halloriau
Editor : Ananda Donie
Animasi|Artikel|Unik dan Menarik|Auto Text BB|Blog Code|Blog Info|Blog Tool|Cerita Rakyat|Cinema|
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Copyright © 2012 by Ananda Donie. All rights reserved
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Accept criticism and suggestions from friends for the perfection of this Blog.
Hopefully this article useful,
Thank you :)