Ananda Donie | Bengkalis, Riau
BENGKALIS [anandadonie.blogspot.com] - Pasca pembunuhan Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan (DKP) Kabupaten Ahmad Ramli, kamis (27/6/2013) lalu, Polres Bengkalis menghimbau masyarakat mengaktifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) dan ronda pada malam hari. Pasalnya, kedua pelaku pembunuhan almarhum Ahmad Ramli tercatat bukan sebagai warga Bengkalis yang setiap hari justru melakukan aktifitas di negeri junjungan itu.
Hal itu disampaikan Wakapolres Bengkalis Kompol Ida Ketut Gahananta SIK diruang kerjanya, Selasa (2/7/2013). Menurutnya, aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Purwanto dan Abdul Kholik yang baru menetap di Bengkalis beberapa bulan menunjukan kurangnya antisipasi keamanan wilayah oleh masyarakat serta aparatur desa. Apalagi ada warga baru yang statusnya tak jelas, aparat desa harus melakukan pendataan.
"Kita dari pihak kepolisian meminta kepada masyarakat ikut serta mengamankan daerahnya, mulai dari tingkat RT, RW hingga ketingkat desa. Demikian juga dengan aparat desa, apakah itu RT atau RW harus mendata warganya, termasuk orang yang bukamn penduduk tempatan, guna mengantisipasi keamanan dilingkungannya,"kata Wakapolres.
Mantan Kasat Reskrim Polres Bengkalis ini juga menyinggung pengelolaan sistem keamanan lingkungan (siskamling) yang bisa dihidupkan kembali di Bengkalis. Namun ujar Ketut, yang terpenting adalah partisipasi dari warga sendiri melaporkan kepada aparat desa, apabila ada orang asing yang mencurigakan berdomisili diwilayahnya.
Menurut Ketut, aksi pembunuhan Ahmad Ramli direncanakan dimulai dari kota Bengkalis, dan korban dihabisi diluar kota Bengkalis. Munculnya aksi kriminal yang berasal dari lingkungan, tidak bisa seratus persen menjadi tanggungjawab pihak kepolisian semata. Harus ada kemitraan antara seluruh elemen masyarakat dengan perangkat desa serta aparat kepolisian.
"Yang terpenting harus tercipta sinergitas antara kepolisian dengan komponen masyarakat guna mengantisipasi aksi-aksi kriminal. Selain itu peran Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) dapat lebih diberdayakan. Sehingga penanganan masalah kriminal bisa dilakukan bersama-sama,"tambah Ketut, yang juga pernah menjabat Kapolsek Tebing Tinggi dan Kasat Reskrim Polres Bengkalis.(Alfisnardo)
Perikanan (DKP) Kabupaten Ahmad Ramli, kamis (27/6/2013) lalu, Polres Bengkalis menghimbau masyarakat mengaktifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) dan ronda pada malam hari. Pasalnya, kedua pelaku pembunuhan almarhum Ahmad Ramli tercatat bukan sebagai warga Bengkalis yang setiap hari justru melakukan aktifitas di negeri junjungan itu.
Hal itu disampaikan Wakapolres Bengkalis Kompol Ida Ketut Gahananta SIK diruang kerjanya, Selasa (2/7/2013). Menurutnya, aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Purwanto dan Abdul Kholik yang baru menetap di Bengkalis beberapa bulan menunjukan kurangnya antisipasi keamanan wilayah oleh masyarakat serta aparatur desa. Apalagi ada warga baru yang statusnya tak jelas, aparat desa harus melakukan pendataan.
"Kita dari pihak kepolisian meminta kepada masyarakat ikut serta mengamankan daerahnya, mulai dari tingkat RT, RW hingga ketingkat desa. Demikian juga dengan aparat desa, apakah itu RT atau RW harus mendata warganya, termasuk orang yang bukamn penduduk tempatan, guna mengantisipasi keamanan dilingkungannya,"kata Wakapolres.
Mantan Kasat Reskrim Polres Bengkalis ini juga menyinggung pengelolaan sistem keamanan lingkungan (siskamling) yang bisa dihidupkan kembali di Bengkalis. Namun ujar Ketut, yang terpenting adalah partisipasi dari warga sendiri melaporkan kepada aparat desa, apabila ada orang asing yang mencurigakan berdomisili diwilayahnya.
Menurut Ketut, aksi pembunuhan Ahmad Ramli direncanakan dimulai dari kota Bengkalis, dan korban dihabisi diluar kota Bengkalis. Munculnya aksi kriminal yang berasal dari lingkungan, tidak bisa seratus persen menjadi tanggungjawab pihak kepolisian semata. Harus ada kemitraan antara seluruh elemen masyarakat dengan perangkat desa serta aparat kepolisian.
"Yang terpenting harus tercipta sinergitas antara kepolisian dengan komponen masyarakat guna mengantisipasi aksi-aksi kriminal. Selain itu peran Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) dapat lebih diberdayakan. Sehingga penanganan masalah kriminal bisa dilakukan bersama-sama,"tambah Ketut, yang juga pernah menjabat Kapolsek Tebing Tinggi dan Kasat Reskrim Polres Bengkalis.(Alfisnardo)
Sumber : halloriau
Editor : Ananda Donie
Animasi|Artikel|Unik dan Menarik|Auto Text BB|Blog Code|Blog Info|Blog Tool|Cerita Rakyat|Cinema|
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Copyright © 2012 by Ananda Donie. All rights reserved
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Accept criticism and suggestions from friends for the perfection of this Blog.
Hopefully this article useful,
Thank you :)