Ananda Donie |
anandadonie.blogspot.com — Pria berusia pertengahan tahun yang
memiliki gaya hidup sehat, seperti tidak merokok
, menjaga berat badan, rutin berolahraga, dan memiliki kadar kolesterol yang baik, bukan hanya akan terhindar dari penyakit jantung, melainkan juga akan memiliki kehidupan seksual yang memuaskan.
, menjaga berat badan, rutin berolahraga, dan memiliki kadar kolesterol yang baik, bukan hanya akan terhindar dari penyakit jantung, melainkan juga akan memiliki kehidupan seksual yang memuaskan.
Diperkirakan satu dari lima pria
di Amerika Serikat mengalami kesulitan untuk ereksi atau mempertahankan
ereksinya. Dalam bahasa medis, kondisi tersebut disebut dengan
disfungsi ereksi (DE). Dalam studi terbaru yang dimuat dalam Archieves
of Internal Medicine disebutkan, obat-obatan DE, seperti viagra atau
cialis, ternyata bukan satu-satunya solusi dan tak tuntas dalam
menyelesaikan masalahnya.
"Jika Anda punya gaya hidup yang sehat,
termasuk bisa mengelola stres, tubuh akan merespons lebih baik dibanding
jika Anda hanya mengonsumsi obat-obatan untuk DE. Apalagi jika
obat-obatan itu tidak lagi berpengaruh, berarti itu pertanda Anda harus
mulai mengubah pola hidup," kata Stephen Kopecky, ahli kardiologi dari
Mayo Clinic.
Para ilmuwan sebenarnya telah lama menduga ada
hubungan antara impotensi dan gangguan kesehatan jantung. Sebuah teori
umum menyatakan, pembuluh arteri yang memasok darah ke penis selama
ereksi lebih cepat menyumbat dibandingkan pembuluh darah jantung, yang
lebih besar. Karena itu, ereksi yang lembek bisa menjadi peringatan awal
akan adanya penyakit arteri koroner di masa yang akan datang.
Untuk
mencari hubungan tersebut, Jia-Yi Dong dari Soochow University, Suzhou,
China, dan rekan melakukan sebuah riset dengan mengombinasikan 12 studi
sebelumnya, yang melibatkan hampir 37.000 pria.
"Ini
meta-analisis. Menunjukkan bahwa disfungsi ereksi secara signifikan
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner,
stroke, dan semua penyebab kematian. Dan, secara independen meningkatkan
faktor risiko kardiovaskular konvensional," katanya dalam Journal of American College of Cardiology.
Mereka
menemukan bahwa pria dengan masalah ereksi mengalami peningkatan 48
persen risiko terserang penyakit jantung, dan juga memiliki tingkat
kematian yang lebih tinggi dibanding pria yang tidak memiliki masalah
seksual.
Namun, penelitian ini tidak menjelaskan hubungan faktor
risiko lainnya, seperti merokok, diabetes, obesitas, dan tekanan darah
tinggi.
Sementara itu, penelitian lain yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine,
pada pria yang rutin berolahraga dan menjalani diet mediterania kaya
gandum, buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, dan minyak zaitun,
dilaporkan mengalami peningkatan 2,4 poin pada skala 25-titik masalah
ereksi.
"Hasil penelitian kami memperkuat bukti bahwa modifikasi
gaya hidup dan farmakoterapi untuk faktor risiko kardiovaskular efektif
dalam meningkatkan fungsi seksual pria dengan disfungsi ereksi," kata
Bhanu Gupta dan rekan di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, setelah
melakukan uji coba terhadap 740 relawan.
Mereka menambahkan bahwa
perubahan gaya hidup tampaknya lebih bermanfaat, terlepas dari apakah
pria mengonsumsi viagra, obat yang paling umum untuk mengobati
impotensi, atau tidak.
Sumber : dailymail.co.uk
Editor : Ananda Donie
Sumber : dailymail.co.uk
Editor : Ananda Donie
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|
© Copyright 2012 by Ananda Donie
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Accept criticism and suggestions from friends for the perfection of this Blog.
Hopefully this article useful,
Thank you :)