BENGKALIS (DP)- Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bengkalis, Jumat (11/1) malam, menggelar pendidikan kader ulama se-Kabupaten Bengkalis.
kegiatan tersebut dilatarbelakangi kurangnya kaum ulama saat ini, bahkan terbilang langka. Kondisi tersebut berpengaruh kepada lunturnya panutan, teladan serta rujukan yang harus dicontoh.
kegiatan tersebut dilatarbelakangi kurangnya kaum ulama saat ini, bahkan terbilang langka. Kondisi tersebut berpengaruh kepada lunturnya panutan, teladan serta rujukan yang harus dicontoh.
Pengkaderan dan pembekalan penerus ulama ini, sedikitnya diikuti 63 peserta, terdiri dari 39 utusan tokoh agama, masjid dan mushalla desa dan 24 pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dari 8 kecamatan.
Dalam acara tersebut, Bupati Bengkalis yang diwakili asisten II, H Arianto mengatakan, kegiatan pendidikan kader ulama merupakan salah satu upaya yang penting. Diakui, kemajuan teknologi tidak bisa dihindari atau ditutup. Oleh karena itu harus dikontrol, tidak hanya di kawasan perkotaan, tapi juga termasuk di desa-desa.
‘’ Inilah merupakan salah satu penjajahan yang tidak bersifat fisik, oleh sebab itu kita jangan terlena. Tentunya dengan pendidikan ini kita harapkan menjadi benteng dan bekal untuk membawa tuntunan Islam hingga ke pelosok desa,’’ ujar Ariyanto.
Ariyanto juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama memberikan dukungan dan berjuang dalam upaya tersebut. Karena masih banyak yang harus dilakukan untuk terus memajukan Islam dan menyelamatkan generasi yang akan datang.
‘’ Tidak sedikit generasi yang terjerumus dan keluar dari ajaran Islam. Namun, kekhawatiran tidak cukup dengan termenung atau meratap, tetapi harus ada langkah konkrit mengantisipasinya secara sinergi dari kita semua. Karena sekarang, masyarakat sangat membutuhkan panutan, teladan dan rujukan seperti ulama terdahulu,’’ katanya lagi.
Sebelumnya, Ketua PCNU Kabupaten Bengkalis, Amrizal M.Ag mengungkapkan, kekhawatirannya soal keberadaan ulama seperti di Kabupaten Bengkalis diistilahkan sudah jadi “makhluk langka”. Keberadaannya semakin lama semakin berkurang dan jumlahnya semakin sedikit di tengah-tengah masyarakat.
‘’ Apabila ini terus terjadi, keberadaan kaum ulama tidak ada estafet, maka panutan dari ulama bisa terputus. Keberadaannya yang semakin berkurang, di masyarakat, maka berpengaruh pada semakin tingginya tindak kriminalitas,’’ paparnya.
Menurut Amrizal, dahulu sosok ulama adalah tokoh yang disegani tidak hanya di kota tapi juga di pedesaan. Karena ulama menjadi tempat untuk mencarikan solusi dari setiap masalah baik agama, sosial ataupun yang lainnya.
Selama kegiatan para peserta akan dibekali ilmu tentang keulamaan dari 9 narasumber, diantaranya adalah 2 orang dari Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau di Pekanbaru, serta Misliadi, Anggota DPRD Bengkalis.(auf)
Sumber : DumaiPos
Editor : Ananda Donie
Animasi|Artikel|Unik dan Menarik|Auto Text BB|Blog Code|Blog Info|Blog Tool|Cerita Rakyat|Cinema|
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Copyright © 2012 by Ananda Donie. All rights reserved
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Accept criticism and suggestions from friends for the perfection of this Blog.
Hopefully this article useful,
Thank you :)