Ananda Donie | Bengkalis, Riau
JAKARTA [anandadonie.blogspot.com] - Pemerintah RI tak
terima jika kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Sumatera, terutama di Riau disebut sebagai satu-satunya biang terjadinya kabut asap di sejumlah negara ASEAN seperti Singapura. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI, Agung Laksono menyatakan, selain di Riau, Karhutla juga terjadi di Malaysia.
"Hotspot 18 Juni 2013 yang terjadi di Riau sebanyak 148 titik, sementara itu terjadi juga di Semenanjung Malaysia 8 titik, sehingga sumber tidak hanya dari Indonesia," ungkap Agung dalam acara jumpa pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2013) sore.
Agung menyatakan, dari hasil rapat dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya terungkap telah terjadi gangguan atmosfer dan suhu tekanan rendah. Hal itu yang menyebabkan tertariknya massa udara dari Indonesia ke Filipina yang lebih kencang dari biasanya kemudian membawa asap melalui Singapura.
"Kita menolak apabila ada pernyataan bahwa selama 16 tahun kita tidak melakukan apa-apa. Tiap tahun kita melakukan penanggulangan, yang penting kita sudah siap dan negara tetangga harus maklum," kata Agung merujuk pemberitaan media Singapura bahwa tingkat polusi udara di Negeri Singa itu telah mencapai rekor tertinggi dalam kurun waktu 16 tahun.
Sebagai upaya penanggulangan, pemerintah akan bekerjasama dengan BPPT dan BMKG untuk melakukan modifikasi cuaca. Untuk hal ini pemerintah telah mengalokasikan dana Rp10-Rp15 miliar. Modifikasi cuaca ini diharapkan bisa membuat hujan untuk memadamkan lahan yang terbakar, dari 850 hektar lahan yang terbakar, 650 hektar sudah berhasil dipadamkan. (Tim)
terima jika kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Sumatera, terutama di Riau disebut sebagai satu-satunya biang terjadinya kabut asap di sejumlah negara ASEAN seperti Singapura. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI, Agung Laksono menyatakan, selain di Riau, Karhutla juga terjadi di Malaysia.
"Hotspot 18 Juni 2013 yang terjadi di Riau sebanyak 148 titik, sementara itu terjadi juga di Semenanjung Malaysia 8 titik, sehingga sumber tidak hanya dari Indonesia," ungkap Agung dalam acara jumpa pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2013) sore.
Agung menyatakan, dari hasil rapat dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya terungkap telah terjadi gangguan atmosfer dan suhu tekanan rendah. Hal itu yang menyebabkan tertariknya massa udara dari Indonesia ke Filipina yang lebih kencang dari biasanya kemudian membawa asap melalui Singapura.
"Kita menolak apabila ada pernyataan bahwa selama 16 tahun kita tidak melakukan apa-apa. Tiap tahun kita melakukan penanggulangan, yang penting kita sudah siap dan negara tetangga harus maklum," kata Agung merujuk pemberitaan media Singapura bahwa tingkat polusi udara di Negeri Singa itu telah mencapai rekor tertinggi dalam kurun waktu 16 tahun.
Sebagai upaya penanggulangan, pemerintah akan bekerjasama dengan BPPT dan BMKG untuk melakukan modifikasi cuaca. Untuk hal ini pemerintah telah mengalokasikan dana Rp10-Rp15 miliar. Modifikasi cuaca ini diharapkan bisa membuat hujan untuk memadamkan lahan yang terbakar, dari 850 hektar lahan yang terbakar, 650 hektar sudah berhasil dipadamkan. (Tim)
Sumber : halloriau
Editor : Ananda Donie
Animasi|Artikel|Unik dan Menarik|Auto Text BB|Blog Code|Blog Info|Blog Tool|Cerita Rakyat|Cinema|
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Download|P Ramlee|Mutiara Bijak|HJ-Split|Pendidikan|PTC|Sejarah|SEO|Kesehatan|Tutorial|
Idul Adha|Update Via App|Widget|Cerpen|News
Copyright © 2012 by Ananda Donie. All rights reserved
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Accept criticism and suggestions from friends for the perfection of this Blog.
Hopefully this article useful,
Thank you :)